Ayo buruan unit terbatas..!!!
Sebelum kehabisan.
Dan sebelum harga naik.
Daftar sekarang dan pesan unit Anda
Bagi TKI di Hong Kong, kaveling bisa menjadi milik Anda tanpa KPR.
Lakukan penghematan yang bijak untuk masa depan dengan membeli sebidang tanah – Anda dapat mewujudkannya.
Ayo buruan unit terbatas..!!!
Sebelum kehabisan.
Dan sebelum harga naik.
Daftar sekarang dan pesan unit Anda
Bagi TKI di Hong Kong, kaveling bisa menjadi milik Anda tanpa KPR.
Lakukan penghematan yang bijak untuk masa depan dengan membeli sebidang tanah – Anda dapat mewujudkannya.
Perumahan ”Cahaya Caruban” bakal mengubah dan menerangi Ringinarum. Terletak di perbatasan Kecamatan Gemuh, Weleri dan Ringinarum, mudah diakses dari banyak tempat.
Dengan menggunakan sepeda motor atau mobil, hanya perlu waktu 7 menit ke pusat Kota Weleri, 10 menit dari Jalan Tol Kendal/Semarang dan 10 menit dari pintu keluar berhampiran Desa Sambonsari di Jalan Tol Semarang – Batang, dan hanya 20 menit ke Kota Semarang.
INVESTASI TANAH KAVELING ATAU RUMAH
HARGA JUAL SUDAH TERMASUK :
HARGA JUAL TANPA :
CARA PEMBELIAN UNTUK TKI DI HONG KONG
CARA PEMBELIAN CASH
TATA CARA PEMBELIAN KPR
Bank BCA
A/N : PT. Cemerlang Cahaya Internasional
Nomor Rekening : 080 – 4 – 484848
Perhatian!!! Pembayaran resmi pembelian rumah atau tanah Cahaya Caruban hanya menggunakan nomor rekening di atas. Nomor rekening selain di atas adalah pelanggaran hukum dan Perusahaan tidak bertanggung jawab jika timbul kerugian di pihak calon pembeli.
TAHAP KE-1 TOTAL 48 UNIT |
KODE | UKURAN | LUAS PER KAVILING | TOTAL KAVILING | TYPE BANGUNAN/LUAS | PEMAKAIAN |
R1 | 7.1 x 11 m | 78 m2 | 1 | 52 m2 | Ruko |
R2 | 7.6 x 11 m | 84 m2 | 1 | 52 m2 | Ruko |
R3 | 7.6 x 11 m | 84 m2 | 1 | 52 m2 | Ruko |
R4 | 7 x 11 m | 77 m2 | 1 | 52 m2 | Ruko |
4 Unit |
A1-A2 | 7 m lebar | 82 m2 | 2 | 45 m2 | Perumahan |
A3-A4 | 7 m lebar | 83 m2 | 2 | 45 m2 | Perumahan |
A5 | 7 m lebar | 84 m2 | 1 | 45 m2 | Perumahan |
A6-A7 | 7 m lebar | 85 m2 | 2 | 45 m2 | Perumahan |
A8-A9 | 7 m lebar | 86 m2 | 2 | 45 m2 | Perumahan |
A10 | 7 m lebar | 95 m2 | 1 | 45 m2 | Perumahan |
A11 | 7 m lebar | 81 m2 | 1 | 45 m2 | Perumahan |
A12-A13 | 7 m lebar | 82 m2 | 2 | 45 m2 | Perumahan |
A14 | 7 m lebar | 83 m2 | 1 | 45 m2 | Perumahan |
A15-A16 | 7 m lebar | 84 m2 | 2 | 45 m2 | Perumahan |
A17 | 7 m lebar | 85 m2 | 1 | 45 m2 | Perumahan |
A18-A19 | 7 m lebar | 86 m2 | 2 | 45 m2 | Perumahan |
A20 | 7 m lebar | 85 m2 | 1 | 45 m2 | Perumahan |
20 Unit |
B1-B10 | 6 m lebar | 78 m2 | 10 | 36 m2 | Perumahan |
B11-B2 | 6 m lebar | 79 m2 | 2 | 36 m2 | Perumahan |
B13 | 6 m lebar | 79 m2 | 1 | 36 m2 | Perumahan |
13 Unit |
C1-C11 | 6 m lebar | 72 m2 | 11 | 36 m2 | Perumahan |
11 Unit |
Caruban adalah sebuah desa di Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia. Sebelumnya, Desa Caruban merupakan salah satu bagian dari Kecamatan Gemuh. Per tahun 2014, jumlah penduduk sekitar 4.840 orang dengan luas wilayah 233.171 hektare. (Sumber : Dari Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).
Proyek ini berdiri di atas tanah seluas 1,28 Ha, hanya 8.951 m2 untuk kaveling perumahan dan komersial, (8.573 m2 untuk perumahan dan 368 m2 untuk komersial / perbelanjaan). Jadi, ini menyisakan banyak ruang terbuka. Ada taman bermain seluas 400 m2 dan musholla 36 m2. Lebar jalan 6 m.
Lokasi kurang lebih 1 menit dari Jalan Soekarno-Hatta Jenarsari, kurang dari 5 menit dari Stasiun Weleri dan Pasar, hanya 1 menit ke Indomaret, ATM Bank BRI / BCA di Jalan Raya Gemuh. Lokasi di sebelah lapangan sepak bola, dan jarak ke SD Negeri 1 Ngawensari bisa dengan berjalan kaki. Lokasi sangat cocok untuk keluarga baru yang memiliki anak kecil. Hanya 5 menit dari pintu masuk ke Jalan Tol, hanya 20 menit ke Kota Semarang.
Salah satu pendiri Desa Caruban adalah seorang Putra Mataram, yaitu Raden Sentot Prawirodirjo, anak laki-laki dari KRMT. Ronggo Prawirodirjo, yang beristri putri dari Sultan Hamengkubuwono II. Caruban yang pada saat itu masih berupa hutan dan rawa, namun sudah berbentuk perkampungan yang kemungkinan sudah dibuka sebelumnya oleh seorang raja dari Majapahit yang pernah berkata bahwa, anak keturunannya kelak akan datang lagi ke tempat tersebut, dan sumpah dari Raja Majapahit itu terjadi karena dibuktikan dengan datangnya Sentot Prawirodirjo, yang masih terhitung trah Mataram-Majapahit, yang pada saat kedatangannya terpesona akan keindahan alam dan juga kesuburan Desa Caruban, hingga ia teringat kepada kampung halamannya yang telah lama ditinggalkan, karena harus memenuhi tugasnya sebagai Putra Mataram.
Sentot Prawirodirdjo pun menjumpai banyak kesamaan desa tersebut dengan kampung halamannya, lalu memutuskan untuk sejenak singgah di desa tersebut selama sekitar 2/3 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, ia terpesona oleh kecantikan seorang putri dari Caruban, yaitu Putri Pandansari yang masih terhitung trah Brawijaya V. Tanpa waktu lama, ia memutuskan untuk mengawini Putri Pandansari yang telah membuatnya jatuh cinta.
Dari perkawinannya dengan Putri Pandansari, mereka mempunyai seorang putra yang bernama Bagus Kusumodirdjo. Setelah perkawinannya genap 3 tahun, ia meninggalkan desa bersama istri dan anaknya. Sebelum ia pergi, Sentot memberikan nama wilayah ini dengan nama Desa Caruban karena kekagumannya dan juga untuk mengingat kampung halaman beserta leluhurnya.
Salah satu pendiri Desa Caruban adalah seorang Putra Mataram, yaitu Raden Sentot Prawirodirjo, anak laki-laki dari KRMT. Ronggo Prawirodirjo, yang beristri putri dari Sultan Hamengkubuwono II. Caruban yang pada saat itu masih berupa hutan dan rawa, namun sudah berbentuk perkampungan yang kemungkinan sudah dibuka sebelumnya oleh seorang raja dari Majapahit yang pernah berkata bahwa, anak keturunannya kelak akan datang lagi ke tempat tersebut, dan sumpah dari Raja Majapahit itu terjadi karena dibuktikan dengan datangnya Sentot Prawirodirjo, yang masih terhitung trah Mataram-Majapahit, yang pada saat kedatangannya terpesona akan keindahan alam dan juga kesuburan Desa Caruban, hingga ia teringat kepada kampung halamannya yang telah lama ditinggalkan, karena harus memenuhi tugasnya sebagai Putra Mataram.
Sentot Prawirodirdjo pun menjumpai banyak kesamaan desa tersebut dengan kampung halamannya, lalu memutuskan untuk sejenak singgah di desa tersebut selama sekitar 2/3 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, ia terpesona oleh kecantikan seorang putri dari Caruban, yaitu Putri Pandansari yang masih terhitung trah Brawijaya V. Tanpa waktu lama, ia memutuskan untuk mengawini Putri Pandansari yang telah membuatnya jatuh cinta.
Dari perkawinannya dengan Putri Pandansari, mereka mempunyai seorang putra yang bernama Bagus Kusumodirdjo. Setelah perkawinannya genap 3 tahun, ia meninggalkan desa bersama istri dan anaknya. Sebelum ia pergi, Sentot memberikan nama wilayah ini dengan nama Desa Caruban karena kekagumannya dan juga untuk mengingat kampung halaman beserta leluhurnya.