
28 Sep Penyediaan Rumah Bagi Masyarakat Berantas Kemiskinan
Penyediaan Rumah Bagi Masyarakat Berantas Kemiskinan
Pemerintahan baru di bawah kepemimpinan presiden terpilih Prabowo Subianto memiliki program pengentasan kemiskinan.
Salah satunya melalui penyediaan perumahan layak huni sebanyak 3 juta unit rumah dengan perincian 2 juta rumah di pedesaan dan 1 juta rumah di perkotaan.
Menghadapi Angka Backlog
Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI), Joko Suranto mengatakan saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi angka backlog (kekurangan) pasokan rumah yang sangat besar mencapai 12,7 juta unit. Angka tersebut ternyata tidak banyak mengalami perubahan setidaknya dalam 10 tahun terakhir.
Oleh karenaitu, program pengentasan angka kemiskinan termasuk lewat penyediaan hunian secara masif. Sebanyak 3 juta unit bagi masyarakat di pedesaan dan perkotaan menjadi sejalan (inline) dengan usaha mengentaskan backlog.

Menurut Joko, upaya pengentasan kemiskinan melalui penyediaan rumah layak huni sangat tepat.
Hal ini karena industri perumahan melibatkan 185 industri ikutan sehingga membuka banyak lapangan kerja, menciptakan entitas usaha baru, dan menimbulkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru yang pada akhirnya akan meningkatkan produk domestik bruto (PDB) nasional.
“Kalau program ini berjalan akan terjadi pemerataan distribusi pendapatan kepada masyarakat, termasuk di desa-desa,” ungkap CEO Buana Kassiti Group tersebut pertemuan DPP REI dengan Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jakarta, Selasa (24/9/2024).
Mengatasi Angka Kemiskinan
Dengan mendorong pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di pedesaan dan perkotaan, maka pemerintah akan mampu mengatasi angka kemiskinan.
Selain itu, juga bisa menekan gangguan pertumbuhan pada anak (stunting), serta meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat.

Hal itu sesuai dengan apa yang dikehendaki presiden terpilih Prabowo Subianto yang ingin mewujudkan kesejahteraan rakyat.
“REI mengapresiasi sekali program 3 juta rumah ini, karena menjadi sebuah loncatan tinggi bagi industri perumahan nasional di masa mendatang. Karena tidak akan ada hasil yang berbeda, jika cara (mengatasinya) masih tetap sama,” tegas Joko.
Memberi Kontribusi Besar Pada PDB Nasional
Sektor properti diketahui telah memberi kontribusi besar pada PDB nasional sebesar 14 persen, menyumbang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar 9 persen.

Kemudian pendapatan asli daerah (PAD) antara 35-55 persen dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 14-17 juta orang. Sektor ini juga berperan dalam menurunkan angka kemiskinan sebesar 8 persen, serta menekan stunting.
Sumber artikel: Kompas.com
No Comments