
05 Sep Ponpes Di Cepiring Kendal Hancur Oleh Kebakaran
Bangunan Bekas Ponpes Di Cepiring Kendal Hancur Oleh Kebakaran Hebat
Bangunan Bekas Ponpes Di Cepiring Terbakar Hebat
Tragedi kebakaran menghebohkan Desa Pandes, Kecamatan Cepiring, Kendal, pada Rabu (4/9) siang. Sebuah bangunan rumah yang pernah berfungsi sebagai pondok pesantren terlalap api, menyebabkan kerugian besar.
Kebakaran terjadi pada pukul 13.22 WIB dan berhasil pemadamannya sekitar satu jam kemudian, tepatnya pukul 14.15 WIB. Demikian terang Nur Latief, Kabid Kebakaran Damkar Kendal Latif menyebutkan, kejadian kebakaran terlaporkan berdasarkan laporan dari Kepala Desa Pandes melalui sambungan telepon ke Damkar sektor Kendal.
Api melahap seluruh bangunan, yang menyebabkan bekas Pondok Pesantren An Nur tersebut hancur total. Pemilik bangunan, Ustad Ulil Albab, kini harus menelan kerugian sekitar Rp 150 juta akibat peristiwa ini.
Kronologi Kejadian Kebakaran Di Desa Pandes
Kabar kebakaran bermula dari anak-anak yang bermain di sekitar bangunan. Mereka melihat asap putih mengepul dari bagian belakang rumah.
Saksi mata yang terdiri dari anak-anak tersebut segera melaporkan kepada pemilik bangunan. Ustad Ulil Albab yang saat itu berada di dekat lokasi segera mendatangi rumahnya dan mendapati api telah menyebar hingga ke atap bangunan. Dengan cepat, ia meminta bantuan warga sekitar, namun api telah sulit terkendali.

Kepala Desa Pandes segera menghubungi Damkar sektor Kendal setelah mendengar berita kebakaran ini. Dalam waktu singkat, dua unit mobil pemadam kebakaran dari sektor Kendal dan satu unit tambahan dari sektor Ringinarum diterjunkan untuk membantu pemadaman.
Penyebab Kebakaran : Konsleting Listrik
Menurut Kapolsek Cepiring, Iptu Efendi Yulianto, penyelidikan awal menunjukkan bahwa kebakaran ini oleh sebab konsleting arus listrik. Bangunan berukuran 8×15 meter tersebut, yang pernah menjadi pusat aktivitas pendidikan Islam, kini tinggal puing-puing. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerusakan akibat api cukup parah, dengan hampir seluruh bagian bangunan hancur terbakar.

Petugas Pemadam Kebakaran Kendal, Nur Latief, menyampaikan bahwa mereka bekerja dengan cepat untuk memadamkan api. Meskipun demikian, kondisi bangunan yang sudah tua dan kering mempercepat penyebaran api ke seluruh ruangan. Berkat kesigapan warga dan petugas, kebakaran ini berhasil terkendali sebelum meluas ke bangunan lain di sekitar.
Kerugian Material Dan Langkah Pencegahan
Ustad Ulil Albab mengaku kehilangan besar atas kejadian ini, dengan total kerugian material mencapai Rp 150 juta. Selain itu, bekas pondok pesantren ini juga memiliki nilai sejarah dan sentimental bagi warga sekitar, menjadikan kebakaran ini sebagai duka bagi komunitas di Desa Pandes. Meskipun tidak ada korban jiwa, kebakaran ini tetap memberikan pelajaran berharga akan pentingnya perawatan instalasi listrik di bangunan, terutama yang sudah tua.
Kepolisian setempat mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan rutin memeriksa instalasi listrik di rumah mereka. Langkah-langkah preventif seperti pengecekan berkala dapat membantu mencegah insiden serupa di masa depan.
Sumber Artikel: Lingkarjateng.id
Sorry, the comment form is closed at this time.